Ribuan makam pahlawan Indonesia yang berada di Taman Makam Pahlawan di Timor Leste telantar sejak eks provinsi ke-27 semasa bergabung dengan Indonesia itu menjadi negara sendiri. Ribuan makam para pahlawan Indonesia tersebar di 13 distrik.
"Siapa lagi yang akan menghormati jasa para pahlawan kalau bukan rakyat Indonesia. Tidak mungkin rakyat Timor Leste, karena mereka sudah menjadi negara berdaulat. Karena itu, kami minta kerangka para pahlawan di Timor Leste dipindahkan ke Indonesia," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Uni Timor Aswain (Untas) Eurico Guterres, Rabu, 20 September 2017.
Untas adalah wadah yang memayungi warga eks Timor Timur di Indonesia dan memiliki ribuan anggota, baik yang berada di Nusa Tenggara Timur maupun di luar NTT, termasuk di luar negeri.
Secara resmi, kata Eurico, Untas telah bersurat kepada Pemerintah Indonesia agar bisa memindahkan ribuan kerangka para pahlawan. Sejak Timor Timur terpisah dari Indonesia, ribuan makam pahlawan tersebut telantar dan hanya menjadi kandang ternak.
"Kami berharap kunjungan Panglima TNI ke TMP Seroja menjadi momen awal dari langkah pemerintah Indonesia memindahkan ribuan kerangka para pahlawan kita," ujarnya.
Mantan Wakil Panglima Pasukan Pejuang Prointegrasi (PPI) ini mengusulkan, jika pemerintah Indonesia enggan membawa pulang kerangka para pahlawannya, kerangkanya sebaiknya ditempatkan di satu lokasi di Timor Leste dan diurus negara.
"Kalau tidak bisa dipindahkan ke Indonesia, sebaiknya dikumpulkan di satu lokasi, mau di Baucau atau Kota Dili, kemudian diurus negara. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya," tutur Eurico.
